CB, (Pendam16) Selaru – Ribuan butir amunisi dan bahan peledak ditemukan di Desa Lingat Kec. Selaru Kab. Maluku Tenggara Barat, berdasarkan laporan yang diterima Danramil 1507-07/Selaru Kapten Inf Abraham Mofun dari Babinsa Desa Lingat Sertu Simon pada Kamis (24/08/2017) kemarin.
Didapati Informasi bahwa adanya lokasi penimbunan munisi dan bahan peledak yang ditimbun oleh tentara Jepang sebelum meninggalkan Desa Lingat pada perang dunia ke II dikarenakan tentara Jepang saat itu mengalami kekalahan oleh gempuran tentara sekutu pada perkiraan tahun 1944.
Berdasarkan laporan tersebut, Dandim Saumlaki Letkol Inf Ryan Heryawan selaku Dansatgas Pulau Teluar (Puter) Pulau Selaru segera memerintahkan Kasdim 1507/Saumlaki Mayor Inf Lawiriadi beserta 6 (enam) orang anggota Makodim 1507/Saumlaki untuk mengamankan muhandak tersebut karena disinyalir keberadaannya meresahkan warga.
Setibanya di lokasi, rombongan mengadakan pertemuan dengan pemerintah Desa Lingat guna menanyakan lokasi penimbunan muhandak peninggalan Jepang tersebut.
Selain itu Kasdim juga memberikan sosialisasi kepada masyarakat tentang bahaya bahan peledak , walaupun usia bahan peledak tersebut sudah di perkirakan 72 tahun tertimbun.
Selanjutnya, rombongan menggali bahan peledak dan munisi tersebut yang disaksikan langsung oleh Sekdes Desa Lingat Bpk Dirik Mathias Labobar, Amd, Bendahara Desa Lingat Bpk. Edison Hanorsian, Kaur Pembangunan Desa Lingat Bpk. Yunus Boritnaban, Kaur Pemerintahan Desa Lingat Bpk. Yosepus Lololuan dan Staf Desa Lingat Bpk Ridho M. Rangkoratat.
Hasil penemuan galian tersebut berupa munisi, ranjau anti tank, TNT, Bom dan Granat. Adapun muhandak yang berhasil digali berupa Munisi senapan jenis gerend berjumlah 3.634 butir kaliber 7,62 mm, 3 (tiga) butir munisi anti pesawat udara milik Arhanud dengan panjang 30 cm diameter 7 cm, 33 buah Granat Lempar, 15 buah picu ranjau darat, 18 buah ranjau anti tank dengan diameter 19 cm, 4 buah TNT bulat dengan diameter 7 cm dan 1 buah bom panjang 90 cm diameter 17 cm.
Selanjutnya muhandak tersebut diamankan di Makoramil 1507-07/Selaru. Menurut informasi masyarakat Desa Lingat, diduga masih banyak lagi titik penimbunan muhandak tersebut, mengingat Desa Lingat merupakan basis pertahanan tentara Jepang pada Perang Dunia ke II. Hal ini meresahkan masyarakat yang inginmenggali untuk membuat pondasi rumah.
Dandim Saumlaki memberikan beberapa penekanan kepada Danramil 1507-07/Selaru untuk selalu aktif melakukan pendekatan terhadap masyarakat di wilayahnya dengan mengoptimalkan fungsi Babinsa di daerah binaannya, apabila ada masyarakat yang mengetahui lokasi tempat penimbunan bahan peledak maupun senjata api peninggalan zaman perang Dunia ke II tersebut dapat melaporkannya. (Ertin Primawati)