CB, (Pendim 0809 Kediri) – Wawasan kebangsaan berlebel bela negara, diadakan di ruang lingkup pendidikan Universitas Islam Kediri (Uniska), dan secara langsung Dandim Kediri, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) menyampaikan materi terkait 4 konsensus dasar kebangsaan, sistem pertahanan semesta dan bahaya radikalisme terorisme. Wawasan kebangsaan ini dihadiri seluruh dosen, karyawan dan pengurus organisasi kemahasiswaan Uniska, Selasa (29/08/2017)
Dengan mengambil tema “Mantapkan Identitas Kebangsaan Lewat Bela Negara”, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han), puluhan dosen, karyawan dan pengurus organisasi kemahasiswaan Uniska juga bisa langsung berinteraksi lewat tanya jawab dengan durasi waktu yang ditentukan, dan tentunya tidak bisa semuanya terlayani, karena waktu yang disediakan cukup terbatas.
Diawal wawasan kebangsaannya, Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) menyampaikan gambaran seputar kondisi terkini yang rentang dengan isu-isu provokatif lewat media sosial, dan isu-isu provokatif tersebut lebih menjurus pada fitnah, perselisihan, SARA dan adu domba.
“Media sosial memang sangat bagus untuk digunakan, asalkan positif. Kalau digunakan negatif, hasilnya juga negatif. Media sosial juga sangat rentang dimasuki doktrin-doktrin radikalisme atau cuci otak. Kita harus melawan segala sesuatu yang berlatarbelakang Hoax, kita harus tegas menolak informasi-informasi yang membawa-bawa isu SARA, kita harus menghindari segala konten yang berbau provokatif,” ujar Letkol Arm Joko Setiyo K, M.Si (Han) pada wawasan kebangsaan yangi juga dihadiri Kapolresta Kediri, AKBP Anthon Haryadi, Danramil Kota, Kapten Inf Harmadi dan Kapolsek Kota ,Kompol Sucipto.
Sementara itu, Drs.Mustain selaku Wakil III Rektor Uniska berharap banyak wawasan kebangsaan yang disampaikan Dandim Kediri ini bisa berdampak positif bagi pola pikir seluruh dosen, karyawan dan pengurus organisasi kemahasiswaan Uniska, terutama materi yang terarah pada bela negara.
“Saya yakin, pembinaan bela negara ini bisa berdampak positif dalam menumbuhkan rasa cinta tanah air dan bangsa, terutama bagi seluruh dosen, karyawan dan pengurus organisasi kemahasiswaan Uniska. Kita harus peka terhadap kondisi terkini disekitar kita, baik lewat media elektronik, cetak atau online. Terutama media sosial, sangat rawan dimasuki paham radikalisme, apalgi yang disasar adalah generasi muda, itu harus diwaspadai,” kata Drs.Mustain. (Ertin Primawati)