CB – Dalam rangka memberikan pengetahuan tentang photography kepada para photograper, maka Lanud Atang Sendjaja bekerja sama dengan Jenda Corp, sebuah perusahaan yang bergerak di bidang fotograpy milik Jefry Prananda untuk mengadakan pelatihan tentang Aviation Photography kepada personel penerangan Lanud Ats, Wingdikum, dan beberapa photographer dari kalangan masyarakat sipil, yang dikemas dalam workshop Photography, Sabtu (16/12/2017).
Pelaksanaan pelatihan bertempat di Skadron Udara 8 Wing 4 Lanud Atang Sendjaja, dihadiri oleh Komandan Wing 4 Lanud Ats, Kolonel Pnb Hendro Arief H, S.Sos, Komandan Skadron Udara 8, Letkol Pnb Asep Wahyu Wijaya, dan Komandan Skadron Udara 6, Letkol Pnb Suryo Patmonobo. Peserta berjumlah 25 orang.
Komandan Wing 4 Lanud Ats, Kolonel Pnb Hendro Arief H, S.Sos., selaku inisiator pelaksanaan kegiatan ini, ketika ditanya tentang tujuan pelaksanaan dari kegiatan tersebut menjelaskan bahwa kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan terkait cara pengambilan gambar benda bergerak. “Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan tentang teknik pengambilan gambar objek bergerak, seperti halnya pesawat terbang, dengan hasil gambar yang bagus”, jelas Danwing 4 Lanud Ats. “Selain itu, lanjut Kolonel Pnb Hendro Arief, untuk mempromosikan keberadaan Lanud Atang Sendjaja kepada para photographer dari kalangan masyarakat sipil sehingga sehingga terbangun sebuah link antara Lanud Ats dan kalangan masyarakat secara luas”.
Sebelum praktek langsung dilapangan dengan objek photo pesawat Bolkow yang dipiloti Danwing 4 dan copilot Lettu Pnb Fajar, Danwing 4 memberikan materi tentang sisi luar pesawat yang sesungguhnya bila difoto dengan teknik yang baik, maka akan memberikan hasil yang baik pula. “Alutsista boleh dijadikan objek foto, tetapi yang boleh difoto hanya bagian luarnya saja, tetapi untuk bagian dalam pesawat tidak boleh,” ungkap Danwing 4 ketika memberikan arahan. “Jangan sembunyikan kemampuan militer kita, lanjut Danwing 4, tetapi rahasiakan taktik dan teknik perang kita”.
Hal senada juga disampaikan oleh Danskadron Udara 6 dan Danskadron Udara 8 yang menjelaskan tentang peranan penting dari Helikopter terkait dengan kegiatan Operasi Militer Selain Perang (OMSP). “Helikopter memang bukan alutsista berkemampuan terbang secepat pesawat tempur, tetapi mempunyai missi sosial yang tinggi yaitu sebagai alutsista SAR”, jelas kedua Danskadron tersebut.
Sementara materi yang disampaikan oleh bapak Jefry Prananda berkisar tentang penggunaan model A (Aperture Priority) S (Shutter Speed) untuk pengambilan gambar dengan objek benda yang bergerak sehingga dapat memberikan hasil yang bagus.
