CB, TAKALAR – Terkait kondisi fisik bangunan SDN No 161 Bontolebang II di Kecamatan Polongbangkeng Selatan Kab. Takalar SulSel yang kini baru berumur dua tahunan dan sudah mengalami keruntuhan plafonnya yang nyaris mencelakai siswa, diduga keras Kontraktor pelaksana lebih mengejar Untung besar ketimbang dengan kwalitas mutu ketahanan pembangunan, sehingga dinilai berbagai pihak kerja rehab asal asalan.
Konon, pengerjaan rehab tersebut, dikerja selesaikan, oleh pelaksana pihak ketiga, Yunus warga Dusun Lanyara Desa Moncongkomba, yang dikabarkan dikerjakannya pada akhir tahun 2022 dengan sumber anggaran dari DAU sebesar 297 juta rupiah lebih.
Karena hasil pengerjaan rehab tersebut dinilai tidak pantas baru dua tahun sudah mengalami kerusakan serius, maka pihak sekolah bersama masyarakat setempat menilai pelaksana bobrok alias tidak becus, karena mungkin lebih mengutamakan keuntungan pribadi ketimbang kwalitas mutu kekuatan, ketahanan bangunan.
Disisi lain berpendapat, bahwa jika pihak kontraktor pelaksana dapat bekerja secara profesional dengan mengikuti petunjuk teknis yang ada, maka tidak semestinya hasil pengerjaan yang baru saja dua tahun, cepat mengalami kerusakan.
Wali kelas III, Abdul Syamsuari S.Pd, bersama dengan rekan-rekan guru menyampaikan ke Media ini, bahwa belum lama selesai direhab palfon dí ruangan kelas 1 ambruk seketika namun saat itu pihak pelaksana memperbaiki kembali, dan kini dí ruangan kelas III belum lama ini plafon kembali ambruk runtuh seketika untungnya anak anak didik sedang libur semua sehingga tidak terjadi insiden kecelakaan.
Tak hanya itu rekan guru-guru juga menyampaikan bahwa kedua ruangan kelas yakni kelas 1 dan II dikuwatirkanya akan ambruk juga.
Sampai berita ini tayang pihak Kontraktor belum berhasil dí temui.
Kepala Sekolah Bersama dengan rekan guru bantunya berharap agar pihak Kontraktor bertanggung jawab memperbaiki plafon yang rusak ambruk tersebut, demi kepentingan anak didik kedepan harapnya. (Hamzar)