CB, Tulungagung – Setelah melakukan pencarian intensif selama tiga hari, Tim SAR gabungan akhirnya berhasil menemukan dua jenazah korban yang sebelumnya dilaporkan hanyut akibat air bah saat melintasi sungai di dekat jembatan kayu yang biasa mereka lintasi.
Kedua korban yang merupakan ibu dan anak, berasal dari Desa Samar, Kecamatan Pagerwojo, Kabupaten Tulungagung. Jenazah sang ibu, Eti Puspita, ditemukan lebih dahulu sekitar pukul 09.00 WIB di kawasan ‘Puthukan’, atau di ujung utara Waduk Wonorejo. Sementara jenazah putrinya, Najma Herra Ramadhani, ditemukan di ujung selatan waduk pada pukul 16.00 WIB di hari yang sama, Kamis (22/5/2025).
Proses evakuasi dilakukan dengan menggunakan perahu karet milik Badan SAR Nasional (Basarnas), yang turut melibatkan personel dari TNI, Polri, serta berbagai elemen relawan. Cuaca yang tidak menentu serta medan pencarian yang sulit menjadi tantangan tersendiri dalam proses penyisiran area sekitar waduk.
W, warga Desa Wonorejo, yang juga ikut menyaksikan proses evakuasi, menyampaikan apresiasi mendalam terhadap kerja keras tim SAR gabungan. Salah seorang warga yang enggan disebutkan nama lengkapnya, mengaku terharu atas dedikasi tim penyelamat.
“Terima kasih kepada TNI, Polri, tim SAR, relawan, serta doa dari netizen yang terus mengalir. Akhirnya, kedua korban berhasil ditemukan meski dalam kondisi meninggal dunia. Semoga keduanya husnul khatimah dan keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan dan ketabahan,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.
Ia menambahkan, penemuan jenazah Najma berlangsung di tengah cuaca yang kembali diguyur hujan, sehingga menambah ketegangan dalam proses evakuasi. Namun, semangat para petugas tidak surut sedikit pun dalam menjalankan tugas kemanusiaan ini.
Dan, peristiwa ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan saat melintasi aliran sungai, terlebih di musim hujan yang berisiko tinggi menimbulkan banjir bandang dan air bah secara tiba-tiba.
Pihak berwenang mengimbau masyarakat untuk menghindari aktivitas di sekitar aliran sungai ketika curah hujan sedang tinggi, guna mencegah terulangnya tragedi serupa di masa mendatang.(tim)