CB, (Prd/cen) Yapen – Bertempat di kediaman Bpk Musa Aurai yang merupakan salah satu warga Kampung Wadapi, Distrik Angkaisera, Kab. Kepulauan Yapen, Danramil 1709-01/Yapsel Mayor Inf A.H.Widagdo SE, bersama Kopda Hadi dan Sertu Otto Yapen yang merupakan Babinsa dari Kampung tersebut mengajari masyarakat cara membuat gula merah yang terbuat dari kelapa, Jumat (01/09/2017).
Proses pembuatan gula merah kelapa bisa dibilang cukup sederhana, berawal dengan proses penyadapan nira (sari manis dari edapan mayang) pohon kelapa yang kemudian ditampung didalam wadah, selanjutnya nira yang sudah didapatkan diolah lagi menjadi gula merah. Namun, dalam penyadapan nira tersebut membutuhkan proses dan waktu 3-5 hari agar niranya dapat keluar.
Setelah itu, nira yang telah di dapatkan kemudian disaring dan dimasukan kedalam wajan dan kemudian dimasak menggunakan api yang panas, setelah ± 15 menit nira yang telah dimasak tersebut dicampur lagi dengan satu buah parutan kelapa yang dicampur dengan 100 cc air.
Jika telah mengental dan berwarna kemerahan, gula merah yang sudah hampir jadi tersebut diangkat dan dituangkan kedalam cetakan lalu di diamkan selama 15 menit untuk proses pendinginan, selanjutnya gula merah telah siap untuk di konsumsi.
“Dengan memberikan inspirasi kepada masyarakat Kampung Wadapi untuk mengolah sumber daya alam yang ada di daerahnya seperti pembuatan gula merah dari kelapa, tentunya akan meningkatkatkan kreativitas dan taraf hidup serta ekonomi bagi mereka, sehingga dapat memotivasi warga untuk terus berkerja dan berusaha dengan memanfaatkan hasil alam yang ada,” ujar Daramil.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Bapak Danramil dan Babinsa yang sudah mengajarkan dan memberikan kami pengetahuan untuk mengolah sari dan buah kelapa hingga menjadi gula merah. Selain untuk di konsumsi sendiri, gula merah yang kami buat nantinya akan kami bawa kepasar untuk dijual demi menopang kebutuhan ekonomi keluarga kami, semoga kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut, sehingga tak hanya gula merah yang dapat kami buat tetapi juga hal yang lain dengan memanfaatkan hasil alam yang ada di Kampung kami” tutur Bapak Musa Aurai. (Ertin Primawati)