CB, (Penrem 083/Bdj) – Koordinator Satgas (Satuan Tugas) Sergap (Serapan Gabah Petani) Mabes AD yang pimpin Kolonel Inf Edy Siahaan bersama Kolonel Inf Dwi Suryo dan Kolonel Inf Ronny melakukan kunjungan kerja ke Kodim 0818 wilayah Kab.Malang dan Kota Batu yang diterima Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0818 Mayor Inf Budi Santoso, yang di dampingi Pasi Ter Kodim 0818 Kapten Czi Supaat, Senin (4/9/2017).
Tim Mabes AD itu secara khusus melakukan kunjungan kerja dan menerima Sambutan dari Perwira Penghubung (Pabung) Kodim 0818 Mayor Inf Budi Santoso yang mewakili Komandan Kodim 0818 Letkol Arm Muridan yang sedang menunaikan Ibada Haji serta menerima paparan dari Pasi Ter Kodim 0818 Kapten Czi Supaat tentang Perkembangan maupun Upaya serta kendala dilapangan tentang Serapan Gabah Petani, yang dihadiri Ka Bulog Sub Divre Malang Bapak Faizal Ashari Rambe, Kasi Ter Korem 083/Bdj Letkol Inf Bambang Wahyudi, Para Danramil dan dari Dinas Pertanian Kab.Malang serta Instansi terkait dalam melakukan operasi serapan gabah dengan membeli langsung gabah hasil panen petani.
“Kami ingin memastikan serapan gabah di daerah-daerah bisa tercapai sesuai target yang telah ditetapkan,” kata Kolonel Inf Edy Siahaan di saat memberikan pengarahan di Aula Makodim 0818.
Ia mengatakan, secara teknis pembelian gabah petani dilakukan Badan Urusan Logistik (Bulog). “Sementara Tim Satgas Sergap TNI hanya mendukung kinerja Bulog dalam melakukan serapan gabah dari petani, sehingga target daerah bisa tercapai optimal,” ujarnya.
Ditegaskannya, pihaknya tidak ingin gabah-gabah panenan petani lari ke luar daerah karena perilaku tengkulak. “Sebisa mungkin padi itu bisa terserap sebanyak-banyaknya ke bulog di daerah,” kata dia.
Ditambahkannya target serapan harus tercapai, kalau bisa lebih. Tidak boleh kurang karena ini demi tujuan nasional. “Ini untuk swasembada beras agar Indonesia ke depan tidak lagi perlu impor (beras) tapi harus ekspor,” imbuhnya.
Disebutkan Kolonel Inf Edy Siahaan, petani harus ingat jika selama ini telah mendapatkan bantuan dari pemerintah, mulai dari bibit, pupuk, peralatan, dan lainnya. “Sehingga alangkah bijaknya menjual gabahnya ke Bulog 10% dari hasil panen bila perlu lebih. Karena melalui Bulog pula akan disalurkan ke seluruh masyarakat. Jadi ini demi kesejahteraan bersama,”. (Ertin Primawati)