CB, BATULICIN – Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu (Pemkab Tanbu) Kalimantan Selatan melalui Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) melaksanakan kegiatan Presentasi Hasil Pemetaan Wilayah Potensi Konflik.
Presentasi tersebut dibuka oleh Assisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan H. Ambo Sakka, Kamis (7/9) bertempat di Ruang Rapat Setda Kantor Bupati Tanah Bumbu.
Hadir dalam acara tersebut Asisten Bidang Administrasi Umum H. Mustaing, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi Keuangan dan Pembangunan H. Riduan, Pimpinan SKPD Pemkab Tanah Bumbu, Camat se-Tanah Bumbu, TNI, Polri dan Tokoh Masyarakat.
Kepala Kantor Kesbangpol Tanah Bumbu, Darmiadi, mengatakan presentasi hasil pemetaan wilayah potensi konflik dilaksanakan sebagai antisipasi untuk mencegah terjadinya konflik sosial di Kabupaten Tanah Bumbu.
Diharapkan, dengan diketahuinya potensi konflik ini, semua pihak baik itu pemerintah maupun pihak swasta dapat mencegah sedini mungkin agar tidak terjadi konflik sosial khususnya di wilayah Kabupaten Tanah Bumbu.
“Diharapkan hasil presentasi ini dapat menjadi acuan bagi SKPD Pemkab Tanah Bumbu dalam menyusun kebijakan pemerintah dalam upaya mensejahterakan masyarakat di Bumi Bersujud,” ujar Darmiadi.
Sementara itu, dari presentasi hasil pemetaan wilayah konflik di Tanah Bumbu menyebutkan sebaran potensi konflik terdapat di seluruh Kecamatan se-Kabupaten Tanah Bumbu.
Sedikitnya ada 6 (Enam) potensi konflik yaitu konflik perbatasan, konflik lahan, konflik pemilihan kepala desa atau Pilkades, konflik pertambangan, konflik agama, dan narkoba.
Adapun hasil pemetaan wilayah konflik disampaikan oleh Ketua Tim Penelitian dan Pemetaan Wilayah Potensi Konflik Sosial Kabupaten Tanah Bumbu Dr. Andi Tenri Sompa, SIP.,M.Si. (Jhon/Rel/MC.Tanbu)