“Diary” Satgas Pamtas RI – PNG Yonif 310/KK : Secercah Harapan Di Ujung Timur Perbatasan

CB – Setiap anak di seluruh wilayah NKRI mempunyai hak yang sama terutama di bidang pendidikan. Seperti yang kali ini kami lakukan dalam rangka ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa di semua elemen masyarakat, kami akan melaksanakan perbantuan tenaga pendidik diperbatasan.

Walaupun jauh dan beratnya medan yang harus kami lewati tetapi itu semua tidak menciutkan nyali kami untuk menuju sebuah kampung kecil di ujung timur perbatasan Indonesia. Kampung itu bernama Kampung Anggai, sebuah kampung kecil yang masih termasuk ke dalam Distrik. Jair Kab. Bouven Digoel.

Akses menuju Kp. Anggai sangat tidak mudah dan bisa dibilang sangat sulit. Yang pertama, kami harus berjalan kaki sekitar 15 km. Kemudian dilanjutkan dengan menaiki longboat untuk melintasi sungai Kalikao yang lebarnya sekitar 20 meter selama 3 jam dan longboat tidak setiap saat ada. Kami harus menunggu ada lajuran masyarakat yang akan belanja kebutuhan pokok, baru kami bisa ikut serta. Dalam seminggu paling banyak ada dua kali lajuran longboat yang menuju Kp. Anggai.

Setelah kami melintasi sungai kalikao selama 3 jam perjalanan kami akhirnya sampai di Kp. Anggai dengan disambut oleh lambaian tangan dan senyuman polos dari anak – anak yang sudah menunggu kami di tepi sungai. Selanjutnya kami diantar menuju balai kampung yang kondisinya sangat memprihatinkan.

Satu hal yang bikin bulu kuduk kami merinding. Sebelum pelajaran dimulai, kami suruh mereka menyanyikan lagu wajib “INDONESIA RAYA”.

Diluar dugaan kami, ternyata mereka sangat fasih dan lantang menyanyikan lagu tersebut. Dalam hati, kami tidak henti – hentinya memanjatkan syukur terhadap Tuhan YME atas anugrah bangsa yang sangat besar ini.

Sebelum kami mengakhiri pelajaran, kami titip pesan kepada mereka bahwa “jangan pernah takut bermimpi karena hidup berawal dari mimpi, dan jangan pernah berhenti untuk mencoba karena tidak semua mencoba itu gagal”.

Salam hangat kami Satgas Pamtas Yonif 310/KK…

 

Reporter : Ertin Primawati

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *