Pemprov Jatim Kembangkan Program Ekonomi Kreatif Bagi Pekerja Migran

CB, PASURUAN – Pemerintah Provinsi Jatim terus mengembangkan program ekonomi kreatif bagi pekerja dan keluarga migran pasca bekerja di luar negeri. Program tersebut bertujuan agar para migran yang baru pulang dari negeri orang, bisa terus produktif di masa tua mereka.

Hal tersebut disampaikan Wakil Gubernur Jatim, Drs. H. Saifullah Yusuf saat berkunjung di Balai Latihan Kerja Luar Negeri (BLKLN) PT. Prima Duta Sejati Jl. Raya Tanjung 52-54 Gempol-Pasuruan, Selasa (26/6).

Disampaikannya, salah satu program yang akan dikembangkan itu adalah mengelola hasil dari bekerja migran selama di luar negeri untuk digunakan usaha maupun bisnis dan investasi yang menguntungkan serta memberikan pola asuh pendidikan yang positif kepada anak pekerja migran yang ditinggalkan.

Menurutnya, mengelola dana hasil dari bekerja selama menjadi migran di luar negeri harus dilakukan dan dialihkan kepada bentuk usaha yang produktif. Sehingga pengelolaannya tersebut bisa memberikan pendapatan keluarga di masa mendatang. Caranya, bisa memproduksi UMKM dan dipasarkan melalui online.

“Jangan sampai setelah dari luar negeri uangnya habis, nanti kembali lagi jadi pekerja migran. Oleh karena itu, kami tawarkan untuk mengelola hasil kerjanya agar digunakan sebagai ekonomi kreatif dan bisa bergerak di sektor UMKM,” ujarnya.

Tak hanya memikirkan usaha, Gus Ipul sapaan akrabnya juga menawarkan agar anak anak pekerja migran yang ditinggalkan mendapat perlakuan pendidikan hingga pola asuh yang baik. Artinya, ketika orang tuanya bekerja anak anak mereka disini bisa mendapat pendidikan yang layak.Pendidikan anak, lanjutnya merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah dalam mempersiapkan generasi muda yang berkualitas. “Kita harus bangga, bahwa anak pekerja migran nantinya bisa memperoleh pendidikan yang sama dan mereka bisa bersekolah tinggi. Meskipun jadi anak pekerja migran tapi memiliki kualitas dan kompetensi yang baik. Intinya, orang tua bekerja anak di rumah tetap terurus pendidikannya dengan baik,” ujarnya.

Sementara itu, Direktur utama PT. Prima Duta Sejati Maxixe Mantofa mengatakan, perusahaan ini memiliki beraneka macam jenis pelatihan profesi sebelum dikirim ke luar negeri sebagai pekerja. Salah satu, bentuk pengetahuan dan pendidikan yang akan diberikan dan dilatih meliputi rumah tangga, perawat, pekerja industri, baby sister, nelayan dan konstruksi.

Maxixe mengatakan, sebelum dikirim ke luar negeri mereka akan dilatih dan dibekali ilmu keterampilan selama kurang lebih tiga bulan. Waktu tiga bulan tersebut disesuaikan dengan waktu pembuatan paspor/visa kerja. “Kami latih mereka dengan bermacam keterampilan mulai dari bahasa, belajar teknologi, mesin, tata boga, peralatan medis dan peralatan rumah tangga modern,” tegasnya.

Ia menjelaskan, setiap tahunnya grup dari perusahaan ini memberangkatkan 4.000-5.000 pekerja sesuai dengan permintaan dari negara yang dituju. Salah satu negara yang menjadi tujuan pekerja antara lain Malaysia, Singapura, Hongkong, Taiwan, Jepang dan Afrika.

“Paling banyak permintaan adalah asisten rumah tangga (ART) namun sekarang tren-nya berubah tenaga kerja Indonesia banyak yang masuk di sektor industri. Tak hanya itu, kami juga banyak peningkatan permintaan untuk profesi perawat yang mencapai 67 persen,” tutupnya. (Humas Pemprov Jatim/Nif)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *