CB, Lumajang – Dengan terjadinya kecelakaan saudara saedi karyawan PT. Prima Sejarah Nasional pihak keluarga merasa bingung karena tidak ada satupun dari karyawan tidak tahu asal asulnya kok bisa jatuh selain hal tersebut pihak keluarga juga kurang puas dengan kehadiran petugas dari perusahaan tersebut karena suaminya baru meninggal satu hari sudah di sodori surat pernyataan dan di suruh menandatangani karena saking pusingnya maka surat tersebut di tanda tangani walaupun tidak tau apa isinya, harusnya pihak pabrik nunggu setelah tujuh harinya baru koordinasi masalah nuntut PA tidaknya ini masih keadaan duka sudah di sodori surat pernyataan akan tetapi pada waktu sebelum menandatangani dari pihak pabrik berjanji kepada pihak keluarga bahwa pabrik siap menerima istri kurban kapan pun juga kalau mau bekerja di pabrik tersebut namun faktanya sampai hari rabu (15/8) _+ jam. 12.30 WIB pihak korban belum menerima santunan apapun dari pabrik selain biaya rumah sakit. dan pihak korban hanya di kasih surat kosongan yang masih belum di tanda tangani dari para pihak.
Untuk itu pihak keluarga minta pada pihak pabrik untuk segera merealisasikan janjinya karena kebutuhan orang meninggal itu banyak apalagi yang meninggal adalah tulang punggung keluarga dan tidak mungkin istri almarhum bisa secepatnya bekerja karena anaknya yang kedua masih umur dua (2) tahun.
Lain halnya dengan pabrik yang di temui yaitu bapak rindang saat di temui wartawan koran ini beliau menyampaikan bahwa kecelakaan yang di alami saedi adalah murni dan pihak pabrik siap mempertanggung jawabkan atas dampak yang terjadi akibat kecelakaan saudara saedi termasuk kesejahteraan putranya nanti tandasnya. Bersambung (had/har)