CB, Mojokerto – Beroperasinya seksi 2 dan 4 ruas Tol Mojokerto-Jombang disambut positif oleh Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dengan beroperasinya tol tersebut akan semakin melancarkan arus transportasi dan distribusi barang sehingga turut memacu pergerakan ekonomi di Jatim.
“Belum beroperasi saja, Indeks Tendensi Konsumen atau ITK Jatim mengalami kenaikan dari 108,4 menjadi 123,21. Apalagi jika tol Mojokerto-Jombang sudah beroperasi? Masyarakat Jatim akan lebih yakin lagi untuk membeli barang karena proses produksi dan distribusi dari seller ke buyer menjadi sangat murah” ujar Pakde Karwo saat mendampingi Presiden RI, Joko Widodo, meresmikan ruas tol seksi 2 dan 4 Tol Jombang-Mojokerto, bertempat di depan gerbang tol Mojokerto, minggu (10/9) sore.
Satu infrastruktur lagi, lanjut Pakde Karwo sapaan akrab Gubernur Jatim ini, yang menjadi tanggungan saat ini, yakni jalan tol Pandaan-Malang. Namun demikian, ia meyakini akhir tahun 2018 akan selesai. Sedangkan jalan tol Probolinggo-Banyuwangi, sudah dilakukan penetapan lokasi (penlok) oleh Pemprov. Jatim.
Ruas tol Mojokerto-Jombang seksi 2 terbentang sepanjang 19,9 kilometer yang menghubungkan Desa Pagerluyung, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto hingga Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.
Sementara seksi 4 membentang antara Desa Gondangmanis hingga Brodot di Kecamatan Bandar Kedungmulyo, Kabupaten Jombang. Ruas terakhir sepanjang 0,9 km ini akan menghubungkan tol Mojokerto-Jombang dengan Tol Solo-Kertosono (Soker).
Dengan diresmikannya ruas tol yang menjadi bagian dari Tol Trans Jawa itu, maka seluruh ruas tol Mojokerto-Kertosono yang terbagi dalam 4 seksi sepanjang 40,5 km telah tersambung dan dapat beroperasi secara penuh. Ruas tol seksi 2 dan 4 itu akan melengkapi ruas tol seksi 1 dan 3 yang telah lebih dulu dioperasikan.
Sebagai informasi, seksi 1 dengan jarak sepanjang 14,7 km telah beroperasi sejak Oktober 2014 dan terbentang mulai Kecamatan Bandar Kedungmulyo hingga Kecamatan Tembelang, Kabupaten Jombang.
Sedangkan seksi 3 sepanjang 5 km terbentang mulai Desa Kemantren-Kecamatan Gedeg hingga Desa Canggu-Kecamatan Jetis, Kab. Mojokerto telah dioperasikan sejak Desember 2016. Ruas tol ini menghubungkan tol Jombang-Mojokerto dengan Tol Surabaya-Mojokerto (Sumo).
Usai beroperasinya tol Mojokerto-Jombang, Pakde Karwo juga terus mendorong percepatan pembangunan infrastruktur tol lainnya agar perekonomian di Jatim semakin melaju. Diantaranya, tol Probolinggo-Banyuwangi, tol Gempol-Malang, dan tol Legundi-Bunder.
Infrastruktur Sebagai Kunci
Sementara itu, Presiden RI, Joko Widodo, atau yang akrab disapa Jokowi mengatakan, infrastruktur yang memadai adalah kunci kemenangan bangsa ini dalam menghadapi persaingan dengan negara lain. Pasalnya, infrastruktur dapat memperlancar distribusi, sehingga dapat menekan biaya logistik.
“Di era sekarang, negara yang menjadi pemenang bukanlah negara besar, tapi negara yang cepat. Siapa yang cepat dialah yang menang. Karena itu, pembangunan infrastruktur jadi prioritas kita agar konektivitas kita lebih cepat” katanya.
Ditambahkan, saat ini biaya logistik kita saat ini masih 2,5 kali lipat lebih mahal jika dibandingkan dengan negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. “Jika biaya lebih mahal, maka semakin mahal pula harga yang harus dibayar konsumen. Jadi infrastruktur adalah hal yang fundamental. Jika jalur-jalur logistik semakin baik, maka ekonomi juga semakin maju. Itu kuncinya” tegasnya.
Jokowi juga memuji pembangunan infrastruktur di Jatim yang semakin lengkap. Menurutnya, bukan hal yang mustahil pertumbuhan ekonomi di Jatim bisa setara dengan negara di Asia. “Jatim bisa bersaing dengan Singapura. Begitu pula dengan provinsi lain, asalkan infrastrukturnya dibangun dengan baik” pungkasnya. (Ertin Primawati)