CB, Keerom – Dalam rangka menjamin stabilitas keamanan dan ketertiban masyarakat perbatasan RI-PNG khususnya di wilayah Kabupaten Keerom, Satgas Yonif 410/Alugoro melaksanakan kegiatan patroli keamanan dan kembali berhasil temukan 58 pohon Ganja.
Kegiatan patroli keamanan di wilayah Perbatasan tersebut dilaksanakan pada Selasa kemarin 18 Desember 2017 dan dipimpin langsung oleh Dansatgas Pamtas RI-PNG Yonif 410/Alugoro Letnan Kolonel Inf M Heri Amrullah, S.Sos. dengan Sasaran patroli keamanan di fokuskan di wilayah Distrik Waris Kabupaten Keerom, Provinsi Papua.
Dalam kegiatan patroli keamanan ini Dansatgas membentuk beberapa tim yang disebar disepanjang perbatasan khususnya wilayah Distrik Waris, Kab Keerom.
Tim yang dipimpin oleh Lettu Inf M Ikhsan menemukan ladang ganja sebanyak 41 batang dengan tinggi rata-rata 3 meter, dan tim yang dipimpin oleh Lettu Inf Yudha Agus juga menemukan ladang ganja sebanyak 17 batang dengan tinggi rata-rata 3 meter.
Semua ladang ganja ini terletak di tengah-tengah hutan yang sulit, hal ini memungkinan bagi yang menanam ganja untuk menghindari pantauan dari petugas keamanan. Saat penemuan ladang ganja, anggota tim patroli tidak menemukan orang yang dicurigai sebagai penanam ganja di TKP.
Selanjutnya ganja hasil temuandiserahkan ke Polres Keerom untuk diproses lebih lanjut. Wadan Satgas Yonif 410/Alugoro Mayor Inf Acuk Andrianto, mewakili Dansatgas menyampaikan bahwa kegiatan patroli keamanan ini untuk memberikan rasa aman bagi bagi masyarakat di perbatasan khususnya selama bulan Desember untuk menyongsong perayaan Natal dan tahun baru 2018 yang tinggal beberapa hari lagi.
“Dalam rangka turut menjaga Kamtibmas di wilayah perbatasan Dansatgas Yonif 410/Alugoro memimpin langsung patroli keamanan di daerah yang dicurigai terdapat ladang ganja, dan didapatkan hasil dua ladang ganja di daerah Kalilapar sebanyak 58 batang dengan tinggi rata-rata 3 meter, dan sampai saat ini Dansatgas masih berada dilapangan untuk memimpin patroli selanjutnya. Sedangkan barang bukti akan diserahkan ke Polres Keerom untuk diproses lebih lanjut” kata Wadansatgas. (Ertin Primawati)