Diharapkan Sebagian DD Montorna, Untuk Perbaikan Jembatan Yang Rusak

CB, SUMENEPPemerintah Kecamatan Pasongsongan berharap agar Desa Montorna mengalokasikan sebagian Dana Desa (DD) 2018, untuk memperbaiki jembatan di Desa setempat karena kondisinya rusak parah.

Camat Pasongsongan, Ach. Zulkarnaen mengatakan, pihaknya telah melakukan turun ke lokasi untuk mengetahui kondisi jembatan utama Desa Montorna, hasilnya ternyata jembatan itu kondisinya rusak parah.

Pihaknya telah meminta kepala desa dan tokoh masyarakat agar memperbaiki jembatan secepatnya melalui Dana Desa tahun ini, karena kondisi jembatan mengkhawatirkan dan sewaktu-waktu bisa ambruk.

“Kami sudah berkomunikasi dengan kepala desa dan tokoh masyarakat setempat, supaya memanfaatkan Dana Desa untuk perbaikan jembatan, yang sisi bagian bawah sebelah timur tergerus air sungai cukup parah sejak sebulan lalu.” tegasnya, Senin (08/01).

Ia menyatakan, pihaknya juga meminta masyarakat pengendara mobil untuk sementara waktu jangan melewati jembatan itu agar jembatan tidak ambruk, sedangkan pengendara motor (roda dua) masih memungkinkan melintasi jembatan.

“Kami mengimbau untuk sementara waktu jembatan ditutup bagi kendaraan roda empat, karena khawatir ambruk dan membahayakan penumpangnya.” imbuhnya.

Sementara itu Kepala Desa Montorna, Nurhadi mengungkapkan, pihaknya telah meminta masyarakat untuk bersabar melintasi jembatan khususnya roda empat sampai perbaikan jembatan selesai dilakukan.

Akibat rusaknya jembatan tersebut menghambat aktifitas masyarakat, karena jembatan itu salah satu akses utama jalan desa sekaligus jembatan penghubung masyarakat di dua Dusun.

“Kami memang merencanakan pengelolaan Dana Desa tahun ini, sebagian dananya untuk memperbaiki jembatan utama desa, karena jembatan itu sebagai akses utama penghubung dua Dusun yakni Dusun Montorna dan Dusun Lenteng, sehingga jadi tumpuan sarana transporatasi masyarakat.” pungkasnya.

Jumlah penduduk di Dusun Montorna sebanyak 400 jiwa dan jumlah penduduk di Dusun Lenteng sebanyak 600 jiwa.

Nurhadi menambahkan, jembatan desa yang dibangun pada tahun 2013 melalui Anggran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Sumenep, rusak akibat tergerus air sungai saat hujan lebat.

“Jembatan rusak di bagian bawah yang menyebabkan kondisi jembatan sisi bagian timur menggantung. Yang jelas kami tetap memperbaiki jembatan itu demi kepentingan masyarakat, sehingga tidak memutus transportasi masyarakat di dua Dusun itu.” pungkasnya. (hms/mam/nay)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *