CB -Tanah bumbu – Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Kabupaten Tanah Bumbu, Kalsel, melakukan monitoring terkait ketersediaan bahan kebutuhan pokok (Bapok) dan bahan kebutuhan pokok penting (Bapokting), Selasa (19/01/2020).
Kegiatan monitoring tersebut dilakukan karena musibah banjir yang melanda di beberapa Kabupaten dan Kota diwilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) serta telah merusak sejumlah infrastruktur diantaranya akses umum jembatan yang menjadi penghubung jalur transportasi barang dan orang antar Kabupaten dan Provinsi.
Menanggapi hal itu, Kepala Disdagri Tanbu, H. Deny Harianto beserta Kabid Perdagangan, H. Ahmad Heriansyah menerangkan dalam rangka monitoring ketersediaan Bapok dan Bapokting di Tanbu, maka Disdagri melakukan dialog dengan para Distributor yakni PT. Bintang Sunar Jaya, PT. Anugrah Laila Sejahtera, PT. Kalimas Kharisma, PT.Borneo Jaya Distribusindo, GSM. Bulog Sarigadung, PT. Sekarlaut Banjarmasin, dan GS. Sejahtera.
Hasil dari hasil monitoring tersebut, H. Deny mengatakan bahwa untuk ketersediaan ketersediaan barang pokok seperti beras, minyak goreng, gula, mie instan, dll masih cukup aman sampai 1 bulan kedepan (February 2021), ungkapnya.
Lanjutnya “harga di tingkat distributor tidak ada kenaikan,sementara tidak ada lonjakan harga”, ujar H. Deny.
Untuk sementara terhambatnya jalur distribusi dari Banjarmasin ke Batulicin karena banjir yang melanda Kota Banjarmasin dan Pelaihari tidak terlalu berpengaruh terhadap ketersediaan barang di Tanah Bumbu.
Karena sebagian besar distributor menggunakan jasa jalur laut ke Batulicin.
Sedangkan harga di tingkat Pasar Tradisional setiap hari ini yang mengalami kenaikan hanya cabe rawit/tiung degan harga Rp. 120.000,- / kg.
Kemudian cabe merah besar Rp. 80.000,- /kg dan ikan sungai seperti ; ikan papuyu Rp. 110.000/ kg, serta ikan gabus/haruan Rp. 75.000,-/ kg.
“Untuk barang pokok yang lain relatif tidak ada kenaikan,” terangnya.
Jhon